GAUNG DAN GEMA
Pernahkah kamu berteriak disebuah ruang
kosong ?
Apa yang kamu dengar?
Saat
kita berteriak di ruang yang kosong atau di pinggir tebing di pegunungan pasti
akan mendengar bunyi suara yang telah diteriakkan atau lebih dikenal dengan
memantul. Namun jika diperhatikan lebih teliti,bunyi pantul dihasilkan
berbeda saat didengar kembali
oleh sumber bunyi. Mengapa ya?
Jika pada ruangan besar terdapat
jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul yang berjauhan, hanya sebagian bunyi
pantul yang terdengar bersamaan dengan bunyi asli. Peristiwa ini
terjadi karena bunyi pantul harus menempuh jarak. yang lebih jauh
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama. Adanya selisih waktu antara
bunyi pantul dan bunyi aslinya menimbulkan gaung. Akibatnya, suara asli menjadi
tidak jelas. Bunyi pantulan ini bersifat merugikan karena dapat
menggangu kejelasan bunyi asli.
Untuk menghindari peristiwa ini,
gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti aula telah dirancang supaya
gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini dapat dilakukan dengan melapisi dinding
dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau dilapisi oleh zat kedap
(peredam) suara. Contoh bahan peredam bunyi adalah gabus, kapas, dan wool.
Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering disebut ruangan yang mempunyai
akustik bagus. Selain melapisi dinding dengan zat kedap suara, struktur
bangunannya pun dibuat khusus.
Perhatikan langit-langit dan
dinding auditorium, dinding dan langit-langit ini tidak dibuat rata, pasti ada
bagian yang cembung. Hal ini dimaksudkan agar bunyi yang mengenai dinding
tersebut dipantulkan tidak teratur sehingga pada akhirnya gelombang pantul ini
tidak dapat terdengar.
Dalam pementasan musik atau film, adanya gaung menimbulkan masalah
terhadap suara. Suara asli alat-alat musik dan penyanyi bercampur baur
dengan suara pantulannya. Akibatnya, menjadi tidak nyaman didengar. Untuk
menghilangkan gaung di dalam ruangan, seperti gedung penemuan, bioskop, dan
studio, biasanya digunakan alat peredam bunyi. Pada umumnya, alat peredam ini terbuat dari bahan
lunak, seperti gabus, karet busa, atau kapas yang ditempelkan pada dinding-dinding
pemantul.
Terjadinya gema hampir sama
dengan gaung yaitu terjadi karena adanya pantulan bunyi Jika
jarak antara sumber bunyi dan dinding pantul berjauhan, bunyi pantul terdengar
sesudah bunyi aslinya. Bunyi semacam ini disebut gema.
Gema dapat terjadi di lereng-lereng gunung, jurang, atau di tempat-tempat
yang letak dinding pantulnya berjauhan dengan sumber bunyi. Jika kita
berteriak, tidak lama kemudian terjadi bunyi pantulannya. Pemantulan pada
gema terjadi setelah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan.
Terjadinya gaung dan gema membawa manfaat yang besar bagi kehidupan manusia.
Dengan adanya penelitian mengenai gaung dan gema yang diakibatkan oleh
kecepatan suara maka manusia dapat menciptakan radar dan alat navigasi lainnya.
ternyata gaung dan gema dapat memberi manfaat yg besar bagi manusia..
BalasHapusWah artikelnya bagus, memberikan informasi lebih. terima kasih kakak :D
BalasHapusIni artikelnya keren Kak.. Tapi jangan lupa sumbernya yaaa..
BalasHapusTerimakasih informasinya. . .
BalasHapusMateri ini ada pada pelajaran IPA SMP jadi sangat membantu saya, trimakasih