Selasa, 23 Desember 2014

Pantulan Bunyi

GAUNG DAN GEMA

Pernahkah kamu berteriak disebuah ruang kosong ?

Apa yang kamu dengar?

            Saat kita berteriak di ruang yang kosong atau di pinggir tebing di pegunungan pasti akan mendengar bunyi suara yang telah diteriakkan atau lebih dikenal dengan memantul. Namun jika diperhatikan lebih teliti,bunyi pantul dihasilkan berbeda saat didengar kembali oleh sumber bunyi. Mengapa ya?

Jika pada ruangan besar terdapat jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul yang berjauhan, hanya sebagian bunyi pantul yang  terdengar bersamaan dengan bunyi asli. Peristiwa ini terjadi karena  bunyi pantul harus menempuh jarak. yang lebih jauh sehingga memerlukan waktu yang lebih lama. Adanya selisih waktu antara bunyi pantul dan bunyi aslinya menimbulkan gaung. Akibatnya, suara asli menjadi tidak  jelas. Bunyi pantulan ini bersifat merugikan karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli.
Untuk menghindari peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti aula telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini dapat dilakukan dengan melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Contoh bahan peredam bunyi adalah gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering disebut ruangan yang mempunyai akustik bagus. Selain melapisi dinding dengan zat kedap suara, struktur bangunannya pun dibuat khusus.
Perhatikan langit-langit dan dinding auditorium, dinding dan langit-langit ini tidak dibuat rata, pasti ada bagian yang cembung. Hal ini dimaksudkan agar bunyi yang mengenai dinding tersebut dipantulkan tidak teratur sehingga pada akhirnya gelombang pantul ini tidak dapat terdengar. 
Dalam pementasan musik atau film, adanya gaung menimbulkan masalah terhadap suara. Suara asli alat-alat musik dan penyanyi bercampur baur dengan suara pantulannya. Akibatnya, menjadi tidak nyaman didengar. Untuk menghilangkan gaung di dalam ruangan, seperti gedung penemuan, bioskop, dan studio, biasanya digunakan alat peredam bunyi. Pada umumnya, alat peredam ini terbuat dari bahan lunak, seperti gabus, karet busa, atau kapas yang ditempelkan pada dinding-dinding pemantul.
Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi karena adanya pantulan bunyi Jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pantul berjauhan, bunyi pantul terdengar sesudah bunyi aslinya. Bunyi semacam ini disebut  gema.
Gema dapat terjadi di lereng-lereng gunung, jurang, atau di tempat-tempat yang letak dinding pantulnya berjauhan dengan sumber bunyi. Jika kita berteriak, tidak lama kemudian terjadi bunyi pantulannya. Pemantulan pada gema terjadi setelah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan.
Terjadinya gaung dan gema membawa manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Dengan adanya penelitian mengenai gaung dan gema yang diakibatkan oleh kecepatan suara maka manusia dapat menciptakan radar dan alat navigasi lainnya.




4 komentar:

  1. ternyata gaung dan gema dapat memberi manfaat yg besar bagi manusia..

    BalasHapus
  2. Wah artikelnya bagus, memberikan informasi lebih. terima kasih kakak :D

    BalasHapus
  3. Ini artikelnya keren Kak.. Tapi jangan lupa sumbernya yaaa..

    BalasHapus
  4. Terimakasih informasinya. . .
    Materi ini ada pada pelajaran IPA SMP jadi sangat membantu saya, trimakasih

    BalasHapus